Bacalah
dengan teliti tuap –tiap pasal dua kali.
Renungkanlah isi dan artinya, sedikit-dikitnya
selama dua menit penuh. Janganlah pindah membaca halaman lain selama
kamu belum selssai memberi jawaban yang jujur, tulus ikhlas dan terus terang
atas pernyataan yang masih ada di hadapanmu.
Nyatakanlah
pada saat kamu membaca halaman yang terakhir.
Seperti
dengan membuka halaman baru ini, halaman yang sebelumnya termasuk halaman yang
lampau, demikian pula halmu bila memberikan jawaban yang tidak yang tidak
memuaskan, maka lampuilah suatu halaman dalam
“KITAB
HIDUPMU”
Ada
S A T U yang pada saat ini mendengar segala jawaban yang keluar dari isi hatimu
……………………………...
Tetapi
yang juga mencatat segala keputusanmu untuk memulai sesuatu yang baru.
Makin
lanjut usia kita, makin cepatlah jalannya waktu. Dengan perkataan lain dapatlah
dikatakan bahwa : Hidup Manusia di Dunia ini tidak lama, dan segera akan lalu
yah ……………..
Mungkin
besok sudah beakhir bahkan nanti malampun maut dapat datang merenggut kita.
Apakah
aku telah mempergunakan hidupku yang dianugerahkan Tuhan YME ini dengan
sebaik-baiknya ?
Apakah telah kusia-siakan hidupku ini dengan
tidak mengerjakan sesuatu ysng tidak bermanfaat ?
Apakah
aku telah mengerjakan barang sesuatu yang berguna bagi sesamaku ?
Apakah
aku terlampau banyak mancari kesenangan bagi diriku sendiri, ataukah hanya
semata –mata mencari kekayaan, kenaikan pangkat atau kedudukan saja tanpa
berusaha memberi pertolongan kepada orang lain?
Siapakah
yang pernah kutolong dalam hidupku ?
Masihkah
ada orang yang dapat kutolong ?
Selama
hidupku,
Terhadap
siapakah aku bertindak tidak adil, dan
siapakah yang pernah ku lukai perasaannya ?
Apakah
yang dapat ku perbuat untuk memperbaiki kesalahan- kesalahanku
Kita
tidak menerima upah atau ganti rugi atas bantuan yang kita berikan. Dengan
demikian itu kita bina diri kita sebagai pribadi – pribadi yang berdiri
sendiri. Kami tidak bekerja untuk seorang majikan melainkan untuk TUHAN dan
keyakinan (hati nurani) kita.
Ini
berarti kita adalah manusia terhormat.
Golongan
Penegak dalam Gerakan Pranuka digambarkan dengan “Persaudaraan Bakti” oleh
karena itu kita mendapat kesempatan berlatih di berbagai lapangan. Baden Powell
berkata “hanya pada waktu kita berada dalam atau tempat latihan kita dapat
secara sungguh – sungguh mempelajari alam, karena di situlah kita berhadapan
dengan alam pada setiap waktu siang dan malam.
Kesempatan
mana kiranya tak akan ada jika kita tidak berada di dalamnya
Berbakti
itu bukanlah hanya untuk waktu yang terluang saja
Kita
harus mencari kesempatan dan kemungkinan untuk berbakti setiap waktu.
Pakah
maksudku menggabungkan diri sebagai Penegak hanya untuk kesenangan yang dapat
diperoleh dari padanya ?
Apakah aku sekarang berniat dan memutuskan untuk memenuhi keanggotaanku itu dengan Darma Bakti yang berjiwa pengorbanan diri sendiri ?
Apakah arti
“ B a k t i ”
bagiku ?
Apakah dalam semua niat dan
usahaku aku sungguh – sungguh lebih memikirkan kepentingan orang lain daripada
kepentingan sendiri ?
Untuk macam
“ B A K T I ”
yang manakah yang paling tepat bagiku ?
Di rumah ?
Dalam pekerjaanku
Dalam waktu yang terluang ?
Berarti tidaknya “BAKTI” kita, sebagian besar tergantung daripada tindak laku pribadi kita sendiri.
Maka dari itu, kita wajib menegakkan disiplin yang baik atas diri kita sendiri, agar kita dapat memberi pengaruh yang baik pada orang lain.
Apakah aku sekarang berniat untuk memutuskan berusaha melepaskan diri dari semua kebiasaan yang buruk, yang pernah kulakukan pada masa yang lampau.
Kelemahan – kelemahan yang manakah yang ada pada diriku ?
Apakah aku
JUJUR……………….?
SETIA ………………………...?
DAPAT DIPERCAYA………………... ?
Apakah aku taat kepada Tuhan
?
Setia pada tanah airku, pada
nusa dan bangsaku,
Pada negaraku, dan undang –
undang negaraku, pada gerakan pramuka ?
Pada mereka yang di bawahku
?
Pada teman – temanku ?
Dan pada diriku sendiri ?
Apakah aku berdifat pemerah,
riang gembira, dan sopan terhadap orang lain ? Apakah aku sederhana ?
Apakah aku suci dalam
hidupku ?
Suci dalam tingkah lakuku ?
Dan suci dalam bicaraku ?
Apakah aku mempunyai
keberanian dan juga kesabaran untuk berusaha terus bila sesuatu mengalami
rintangan perjalanan hidupku
Apakah aku mempunyai
keteguhan dan kekuatan jiwamemerangi godaan – godaan, minuman keras, narkotika,
mencemarkan kehormatan seorang anak gadis ataupun seorang wanita dewasa ?
Pada halaman ini penegak
dapat mengajukan beberapa pertanyaan.
Kalau aku kini sadar akan
kelemahan – kelemahan, apakah aku di sini dan sekarang juga berniat dan memutuskan :
dengan bantuan Tuhan berusaha sekuat – kuatnya untuk mengalahkan dan melepaskan
diri dari kelemahan – kelemahan itu !
Siapa sebenarnya engkau itu
?
Seorang pramuka atau bukan ?
Cobalah untuk mengucapkan
dalam hati bunyi
Tri Satya mu ……….
Sudahkah engkau dapat melepaskan isi yang tersurat dan
tersirat dalam Satya mu ?
Benarkah bahwa engkau adalah seorang yang suci dalam
pikiran, perkataan, dan perbuatan?
Benarkah engkau dapat dipercaya
dan bertanggung jawab ?
Dimuka orang lain, aku
mewakili kelompok anggota Gerakan Pramuka ,
Bagaiman sikap penampilan
lahiriyahku ?
Simpatik ……?
Menyakitkan…………. ?
Benarkah bahwa aku ramah ?
Benarkah bahwa aku selalu
membuat orang lain senang ?
Benarkah bahwa tampilan aku
:
Terampil tangannya ?
Tangkas gerakannya ?
Cerdas pikirannya halus
perasaannya ?
Lunak kata – katanya ?
Untuk apa kesemuanya itu ?
Bagaimana sikap, perilaku,
dan tanggung jawab aku pada
Orang tuaku
Tetanggaku
Teman sekolahku
Organisasiku
Orang terdekatku ?
Berani bertanggung jawab
adalah modal utama seorang yang berjiwa pemimpin, sudahjah pertanyaan itu
engkau gunakan ?
Berani berbuat, berani
menanggung apa yang akan menjadi akibatnya dan berani mengakui kesalahan
Semua itu merupakan tindakan
yang terpuji!
Apakah itu sifat – sifatku ?
Di jalan ini tidak ada
tempat untuk berhenti.
Siapa yang lambat pasti
tergilas. Berhenti sejenak pun jua pasti akan tertinggal jauh di belakang.
Apakah begitu pula dengan
diriku ?
Benarkah aku seorang Pemimpin ?
Benarkah aku seorang
putera bangsa yang terbaik ?
Ingat !
Jangan engkau bertanya
apa yang dapat negara berikan padamu , tetapi tanyalah apa yang
telah kamu berikan kepada bangsa dan negaramu.
Penegak –penegak keberanian
dan keadilan
“Hiduplah”
bagai batang pisang
Ia tak mau mati sebelum
berbuah.
Berjiwa pengorbanan bagai
lilin …………
Rela dirinya hancur demi
menyinari kegelapan.
Apakah demikian pulalah
dirimu ?
“ Tuhan takkan merubah sikap
seorang kalau orang itu tak mau merubahnya sendiri ”.
Pada Jasmani kita ada bagian
yang wujud ada bagian yang tidak wujud,
Kejiwan yang halus ialah kecerdasan
otak .
Sudahkah kita senantiasa
berusaha untuk mempertinggi kecerdasan itu ?
Agar pikiran kita,
Perkataan kita,
Perbuatan kita ………
Bertimbang rasa dan akal
sehingga kebijakanlah yang menjadi“ Hasilnya”
”Sudahkah engkau cukup berusaha untuk memperhalus,memperindah, dan memperkuat perasaan agar pikiran,
Perkataan, dan perbuatanmu diresapi oleh perasaan yang
Indah, Halus, kuat, dan seimbang
Sehingga budi pekertilah yang menjadi hasil dari semuanya
Sudahkah engkau membuka hati nuranimu untuk berhubungan dengan Tuhanmu?
Jalan mana yang kau tempuh ?
Semoga Tuhanmu menganugerahkan kamu kekuatan untuk berjalan terus dan maju.
Tentu sudahkan ?
Untuk berjalan sebagai manusia sejati, sebagai warga negara yang utama dan berguna bagi masyarakat demi kehormatan
Agama
Tanah air
Negara
Dan
Bangsaku …………………………
Amin… amin ….
Kini isilah halaman berikut ini dalam hatimu
Dengan rasa kehormatan aku berniat:
……………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………….
………………..
…………………………………………………
Bilamana kamu sudah mengambil keputusan,
Kembalilah ke tempat asal datangmu dan bersiap – siaplah
Bilamana masih ada pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam hatimu.
Pembina penegakmu bersedia untuk membicarakan denganmu.
Bilaman nati kamu mengucapakan janji
“ Tri Satya ”
sebagai penegak, maka hendaklah perbuatanmu itu benar – benar bersifat sukarela dan murni.
KAMI PRAMUKA INDONESIA
MANUSIA INDONESIA
SATYAKU KU DHARMAKAN
DHARMAKU KU BAKTIKAN
AGAR JAYA INDONESIA
INDONESIA TANAH AIRKU
KAMI JADI PANDUMU.
IBU PERTIWI KAMI JADI
PANDU MU……………………………..
Kehadiratmu Tuhan ………………….
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadiratmu Tuhan .
………………………………
………………………………………………….
…………………………………
……………………………………..
RENUNGAN JIWA
KHUSUS
UNTUK PENEGAK BANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar