Kamis, 28 Mei 2015

renungan jiwa









Bacalah dengan teliti tuap –tiap pasal  dua kali. Renungkanlah isi dan artinya, sedikit-dikitnya  selama dua menit penuh. Janganlah pindah membaca halaman lain selama kamu belum selssai memberi jawaban yang jujur, tulus ikhlas dan terus terang atas pernyataan yang masih ada di hadapanmu.
Nyatakanlah pada saat kamu membaca halaman yang terakhir.











Seperti dengan membuka halaman baru ini, halaman yang sebelumnya termasuk halaman yang lampau, demikian pula halmu bila memberikan jawaban yang tidak yang tidak memuaskan, maka lampuilah suatu halaman dalam

“KITAB HIDUPMU”















Ada S A T U yang pada saat ini mendengar segala jawaban yang keluar dari isi hatimu ……………………………...
Tetapi yang juga mencatat segala keputusanmu untuk memulai sesuatu yang baru.











Makin lanjut usia kita, makin cepatlah jalannya waktu. Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa : Hidup Manusia di Dunia ini tidak lama, dan segera akan lalu yah ……………..
Mungkin besok sudah beakhir bahkan nanti malampun maut dapat datang merenggut kita.












Apakah aku telah mempergunakan hidupku yang dianugerahkan Tuhan YME ini dengan sebaik-baiknya ?















  Apakah telah kusia-siakan hidupku ini dengan tidak mengerjakan sesuatu ysng tidak bermanfaat ?













Apakah aku telah mengerjakan barang sesuatu yang berguna bagi sesamaku ?














Apakah aku terlampau banyak mancari kesenangan bagi diriku sendiri, ataukah hanya semata –mata mencari kekayaan, kenaikan pangkat atau kedudukan saja tanpa berusaha memberi pertolongan kepada orang lain?













Siapakah yang pernah kutolong dalam hidupku ?


Masihkah ada orang yang dapat kutolong ?













Selama hidupku,
Terhadap siapakah  aku bertindak tidak adil, dan siapakah yang pernah ku lukai perasaannya ?

Apakah yang dapat ku perbuat untuk memperbaiki kesalahan- kesalahanku









Kita tidak menerima upah atau ganti rugi atas bantuan yang kita berikan. Dengan demikian itu kita bina diri kita sebagai pribadi – pribadi yang berdiri sendiri. Kami tidak bekerja untuk seorang majikan melainkan untuk TUHAN dan keyakinan (hati nurani) kita.

Ini berarti kita adalah manusia terhormat.









Golongan Penegak dalam Gerakan Pranuka digambarkan dengan “Persaudaraan Bakti” oleh karena itu kita mendapat kesempatan berlatih di berbagai lapangan. Baden Powell berkata “hanya pada waktu kita berada dalam atau tempat latihan kita dapat secara sungguh – sungguh mempelajari alam, karena di situlah kita berhadapan dengan alam pada setiap waktu siang dan malam.











Kesempatan mana kiranya tak akan ada jika kita tidak berada di dalamnya
Berbakti itu bukanlah hanya untuk waktu yang terluang saja
Kita harus mencari kesempatan dan kemungkinan untuk berbakti setiap waktu.











Pakah maksudku menggabungkan diri sebagai Penegak hanya untuk kesenangan yang dapat diperoleh dari padanya  ?


 



 

 

 




Apakah aku sekarang berniat dan memutuskan untuk memenuhi keanggotaanku itu dengan Darma Bakti yang berjiwa pengorbanan diri sendiri ?

 

 






 

 


Apakah arti


“ B a k t i ”



bagiku ? 










Apakah dalam semua niat dan usahaku aku sungguh – sungguh lebih memikirkan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri ?












Untuk macam
“ B A K T  I ”
 yang manakah yang paling tepat bagiku ?
Di rumah ?
Dalam pekerjaanku
Dalam waktu yang terluang ?





 

 

 

 

 

 

Berarti tidaknya “BAKTI” kita, sebagian besar tergantung daripada tindak laku pribadi kita sendiri.

Maka dari itu, kita wajib menegakkan disiplin yang baik atas diri kita sendiri, agar kita dapat memberi pengaruh yang baik pada orang lain.

 

 

 

 

 






















 

 

 

 

 

 

Apakah aku sekarang berniat untuk memutuskan berusaha melepaskan diri dari semua kebiasaan yang buruk, yang pernah kulakukan pada masa yang lampau.

 

 

 

 

 

 









Kelemahan – kelemahan yang manakah yang ada pada diriku ?












Apakah aku
JUJUR……………….?
SETIA ………………………...?
DAPAT DIPERCAYA………………... ?












Apakah aku taat kepada Tuhan ?
Setia pada tanah airku, pada nusa dan bangsaku,
Pada negaraku, dan undang – undang negaraku, pada gerakan pramuka ?
Pada mereka yang di bawahku ?
Pada teman – temanku ?
Dan pada diriku sendiri ?










Apakah aku berdifat pemerah, riang gembira, dan sopan terhadap orang lain ? Apakah aku sederhana ?
Apakah aku suci dalam hidupku ?
Suci dalam tingkah lakuku ?
Dan suci dalam bicaraku ?











Apakah aku mempunyai keberanian dan juga kesabaran untuk berusaha terus bila sesuatu mengalami rintangan perjalanan hidupku












Apakah aku mempunyai keteguhan dan kekuatan jiwamemerangi godaan – godaan, minuman keras, narkotika, mencemarkan kehormatan seorang anak gadis ataupun seorang wanita dewasa ?













Pada halaman ini penegak dapat mengajukan beberapa pertanyaan.













Kalau aku kini sadar akan kelemahan – kelemahan, apakah aku di sini  dan  sekarang juga berniat dan memutuskan : dengan bantuan Tuhan berusaha sekuat – kuatnya untuk mengalahkan dan melepaskan diri dari kelemahan – kelemahan itu !









Siapa sebenarnya engkau itu ?
Seorang pramuka atau bukan ?
Cobalah untuk mengucapkan dalam hati bunyi
Tri Satya mu ……….
Sudahkah engkau dapat melepaskan isi yang tersurat dan tersirat dalam Satya mu ?
Benarkah bahwa engkau adalah seorang yang suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan?











Benarkah engkau dapat dipercaya dan bertanggung jawab ?












Dimuka orang lain, aku mewakili kelompok anggota Gerakan Pramuka ,
Bagaiman sikap penampilan lahiriyahku ?
Simpatik ……?
Menyakitkan…………. ?










Benarkah bahwa aku ramah ?
Benarkah bahwa aku selalu membuat orang lain senang ?
Benarkah bahwa tampilan aku :
Terampil tangannya ?
Tangkas gerakannya ?
Cerdas pikirannya halus perasaannya ?
Lunak kata – katanya ?
Untuk apa kesemuanya itu ?








Bagaimana sikap, perilaku, dan tanggung jawab aku pada
Orang tuaku
Tetanggaku
Teman sekolahku
Organisasiku
Orang terdekatku ?








Berani bertanggung jawab adalah modal utama seorang yang berjiwa pemimpin, sudahjah pertanyaan itu engkau gunakan ?

Berani berbuat, berani menanggung apa yang akan menjadi akibatnya dan berani mengakui kesalahan
Semua itu merupakan tindakan yang terpuji!
Apakah itu sifat – sifatku ?








Di jalan ini tidak ada tempat untuk berhenti.
Siapa yang lambat pasti tergilas. Berhenti sejenak pun jua pasti akan tertinggal jauh di belakang.
Apakah begitu pula dengan diriku ?
Benarkah aku seorang  Pemimpin  ?
Benarkah aku seorang putera bangsa yang terbaik ?











Ingat !
Jangan engkau bertanya apa yang dapat negara berikan padamu , tetapi tanyalah apa yang telah kamu berikan kepada bangsa dan negaramu.









Penegak –penegak keberanian dan keadilan

“Hiduplah”

bagai batang pisang
Ia tak mau mati sebelum berbuah.
Berjiwa pengorbanan bagai lilin …………
Rela dirinya hancur demi menyinari kegelapan.
Apakah demikian pulalah dirimu ?
“ Tuhan takkan merubah sikap seorang kalau orang itu tak mau merubahnya sendiri ”.




Pada Jasmani kita ada bagian yang wujud ada bagian yang tidak wujud,
Kejiwan yang halus ialah kecerdasan otak .
Sudahkah kita senantiasa berusaha untuk mempertinggi kecerdasan itu ?
Agar pikiran kita,
Perkataan kita,
Perbuatan kita ………
Bertimbang rasa dan akal sehingga kebijakanlah yang menjadi“ Hasilnya

 

 

 

Sudahkah engkau cukup berusaha untuk memperhalus,memperindah, dan memperkuat perasaan agar pikiran,

Perkataan, dan perbuatanmu diresapi oleh perasaan yang

Indah, Halus, kuat, dan seimbang

 Sehingga budi pekertilah yang menjadi hasil dari semuanya

 

Sudahkah engkau membuka hati nuranimu untuk berhubungan dengan Tuhanmu?

Jalan mana yang kau tempuh ?

 

 

 

 

 

Semoga Tuhanmu menganugerahkan kamu kekuatan untuk berjalan terus dan maju.

Tentu sudahkan ?

Untuk berjalan sebagai manusia sejati, sebagai warga negara yang utama dan berguna bagi masyarakat demi kehormatan

Agama

Tanah air

Negara

Dan

Bangsaku …………………………

Amin… amin ….

 

 

 

 

 

 

 

Kini isilah halaman berikut ini dalam hatimu

Dengan rasa kehormatan aku berniat:

……………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………….

………………..

…………………………………………………

 

 

 

 

 

 

 

Bilamana kamu sudah mengambil keputusan,

Kembalilah ke tempat asal datangmu dan bersiap – siaplah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bilamana masih ada pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam hatimu.

Pembina penegakmu bersedia untuk membicarakan denganmu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bilaman nati kamu mengucapakan janji  

“ Tri Satya ”

 sebagai penegak, maka hendaklah perbuatanmu itu benar – benar bersifat sukarela dan murni.

 

 

 

 

 

 

 

 




KAMI PRAMUKA INDONESIA

MANUSIA INDONESIA

SATYAKU KU DHARMAKAN

DHARMAKU KU BAKTIKAN

AGAR JAYA INDONESIA

INDONESIA TANAH AIRKU

KAMI JADI PANDUMU.

 

IBU PERTIWI KAMI JADI

PANDU MU……………………………..

 

 

 

 

 

 

Kehadiratmu Tuhan ………………….

Dari yakinku teguh

Hati ikhlasku penuh

Akan karuniamu

Tanah air pusaka

Indonesia merdeka

Indonesia merdeka

Syukur aku sembahkan

Kehadiratmu Tuhan .

………………………………

………………………………………………….

…………………………………

        ……………………………………..

 

 

 

 

 RENUNGAN JIWA









KHUSUS UNTUK PENEGAK BANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar